Peluang.co.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan strategi Kementerian Sosial mengakselerasi penanganan kemiskinan. Strategi ters...
Peluang.co.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan strategi Kementerian Sosial mengakselerasi penanganan kemiskinan. Strategi tersebut secara umum bertumpu pada dua pilar utama yaitu meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran.
Risma mengatakan peningkatan pendapatan dilakukan dengan menghidupkan “mesin kedua” perekonomian. Mesin kedua perekonomian ini adalah ibu atau bapak dalam rumah tangga.
“Untuk menghidupkan 'mesin kedua' bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan kerja atau meningkatkan kemampuan kewirausahaan. Dengan demikian, dalam keluarga tersebut pasangan suami istri sama-sama memiliki kegiatan produktif,” terang Risma dilansir dari situs Kemensos, Kamis (23/9/21).
Risma menjelaskan pemerintah fokus pada program untuk menekan pengeluaran keluarga miskin dan rentan seperti pengeluaran sehari-hari yang menyangkut kebutuhan sandang, pangan dan papan.
“Di sini pemerintah mengurangi beban ekonomi melalui keberpihakan penerapan kebijakan subsidi secara proporsional dan dengan bantuan sosial yang mencakup kebutuhan pokok (sembako) dan kesehatan serta pendidikan,” imbuhnya.
Untuk meningkatkan pendapatan, Kemensos menghubungkan penerima manfaat yakni pemulung, gelandangan dan pengemis dengan dunia kerja, melalui peningkatan kewirausahaan sosial.
Dalam mengurangi biaya sekolah serta perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, Kemensos mengintervensi keluarga miskin dengan Program Keluarga Harapan (PKH).
Adapun Program Bantuan Sosial Tunai (BST) juga untuk meningkatkan daya beli penerima manfaat. Kedua bansos memberikan bantuan dana kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sementara itu Program Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) disalurkan untuk pemenuhan kebutuhan pokok.
( Gambar : Kementerian Sosial / Penulis : Fitri )
Tags : kemiskinan di indonesia, kemiskinan bps, dampak kemiskinan, solusi kemiskinan
No comments