Peluang.co.id - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menanggapi tuduhan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick menduga ada...
Peluang.co.id - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menanggapi tuduhan Menteri BUMN Erick Thohir. Erick menduga ada indikasi korupsi pada proyek blast furnace.
Proyek tersebut mangkrak sehingga berkontribusi pada utang Krakatau Steel yang mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,515.
Utang perusahaan mulai meningkat sejak tahun 2011 hingga 2018. Salah satu alasan penyebab total utang yang membengkak adalah pengeluaran investasi yang belum berhasil sesuai dengan rencana.
"Proyek Blast Furnace diinisiasi pada tahun 2008 dan memasuki masa konstruksi pada tahun 2012, jauh sebelum saya bergabung di Krakatau Steel pada akhir tahun 2018. Manajemen saat ini sudah mendapatkan solusi agar fasilitas atau pabrik yang tadinya mangkrak bisa jadi produktif," terang Silmy dalam keterangannya, dilansir Kamis (30/9/2021).
Diketahui manajemen baru perusahaan sudah melakukan restrukturisasi utang pada Januari 2020. Sehingga beban cicilan dan bunga menjadi lebih ringan guna memperbaiki kinerja keuangan.
"Kaitan adanya indikasi penyimpangan/korupsi di masa lalu tentu menjadi perhatian manajemen. Fokus saya ketika bergabung adalah mencarikan solusi dan melihat ke depan agar Krakatau Steel bisa selamat terlebih dahulu," imbuhnya.
Silmy mengatakan Krakatau Steel saat ini sudah memiliki calon mitra strategis. Calon mitra tersebut telah menyampaikan surat minat untuk bekerja sama dalam proyek blast furnace. Artinya sudah ada solusi untuk proyek blast furnace.
"Satu demi satu masalah di Krakatau Steel sudah kami atasi, perusahaan yang lama tidak untung, pabrik yang tidak efisien, maupun proyek yang belum selesai sudah banyak yang selesai dan sisanya sudah didapatkan solusinya," jelasnya.
( Sumber : Berbagai Sumber / Gambar : Jakrev / Penulis : Fitri )
Tags : gaji krakatau steel, krakatau steel karir, krakatau steel dimana, krakatau steel bangkrut
No comments