Peluang.co.id - Pemerintah dan Komisi XI DPR RI telah menyepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg...
Peluang.co.id - Pemerintah dan Komisi XI DPR RI telah menyepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 (RAPBN 2022).
Besaran pertumbuhan ekonomi yang disepakati 5,2-5,5 persen (yoy) dengan tingkat inflasi 3 persen, nilai tukar rupiah Rp14.350/US dolar, dan tingkat suku Bunga SUN 10 Tahun 6,8 persen.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,0-5,5 persen. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang masih mempengaruhi perekonomian Indonesia.
“Ini adalah salah satu forecast yang mungkin paling sulit dalam ketidakpastian begitu banyak. Pandeminya tidak bisa 100 persen kita bisa prediksi,” ujar Sri Mulyani dilansir dari laman Kemenkeu, Rabu (1/9/2021).
Ia mengatakan pemerintah perlu mewaspadai faktor tapering, supply disruption, dan administered price dalam menjaga inflasi.
Meskipun rata-rata inflasi tahun 2021 masih dibawah 1,5 persen, namun tahun depan harus tetap harus waspada terhadap inflasi.
“Pemerintah akan terus melakukan berbagai reform untuk bisa memperbaiki dari sisi komunikasi, sisi distribusi, sisi supply pasokan, dan juga untuk melihat pola dari seasonality atau musiman yang biasanya juga mempengaruhi inflasi,” tuturnya.
( Gambar : Reuters / Penulis : Fitri )
Tags : target pertumbuhan ekonomi 2022, pertumbuhan ekonomi 2020, pertumbuhan ekonomi semester 1 2021, pertumbuhan ekonomi indonesia kuartal 1 2021
No comments