Peluang.co.id - Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengungkapkan pemerintah memiliki utang kepada Bulog hampir Rp 4 triliun. Utang tersebut...
Peluang.co.id - Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengungkapkan pemerintah memiliki utang kepada Bulog hampir Rp 4 triliun. Utang tersebut berasal dari penugasan pemerintah kepada Bulog untuk pengadaan beras impor di tahun-tahun sebelumnya yang malah menyebabkan Bulog mengalami kerugian.
"Nah ini juga kita belum terbayar yang sampai saat ini utang negara kepada Bulog itu hampir Rp 4 triliun belum terbayar," ujar Buwas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, dilansir Selasa (31/8/2021).
Ia menjelaskan terkait Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang penyalurannya berada di luar kendali Bulog. Beras pemerintah harus dikeluarkan melalui perizinan pemilik CBP, yaitu negara.
"Karena ini beras CBP dulu penugasannya adalah pemerintah. Kita impor juga penugasannya pemerintah untuk CBP tapi setelah itu tidak digunakan. Nah kita melaporkan tentunya dengan situasi, kondisi, kualitas ya karena ini ada yang dari 2018, pengadaan ada yang dari dalam negeri tapi sebagian besar adalah pengadaan impor yang tersisa sekarang," terangnya.
Sehingga stok beras itu saat ini mengalami penurunan mutu. Pihaknya sudah mengirim surat ke Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Keuangan agar segera diberi keputusan.
"Sementara kalau kita hitung-hitungannya kita rugi terus. Jadi kalau soal kerugian ini memang rugi. Sekarang ini yang disposal 20 ribu ton yang lalu itu sampai hari ini belum ada pembayarannya," tuturnya.
Utang yang tercatat sebesar Rp 173 miliar dari 20 ribu ton, pembayaran masalah bencana alam tahun lalu, dan penugasan gula di tahun sebelumnya. Buwa menambahkan utang tersebut berlaku bunga berjalan.
"Nah ini termasuk juga beras yang kita beli itu sudah menahun, perawatannya mahal, karena itu kita rawat dengan biaya yang tinggi sedangkan kualitasnya pasti turun. Kita jual nggak mungkin harga mahal, karena kemarin kita cek ke lab dan kita taksir berapa nilainya kalau itu dijual murah," tuturnya.
( Gambar : VOI / Penulis : Fitri )
Tags : bulog karir, produk bulog, berita bulog 2021, loker bulog
No comments