Peluang.co.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2021 akan lebih rendah...
Peluang.co.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada 2021 akan lebih rendah. Defisit APBN dapat ditekan menjadi Rp 939,6 triliun dari Rp 1.006,4 triliun, atau lebih kecil sekitar Rp 66,8 triliun.
"APBN awal Rp 1.006,4 triliun. Kita perkirakan akhir tahun defisitnya di bawah itu, yaitu Rp 66,8 triliun lebih kecil, yaitu Rp 939,6 triliun. Ini adalah sesuatu yang bagus," ungkap Sri Mulyani ketika rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Senin (12/7).
Hal ini disebabkan oleh optimalisasi pembiayaan yang efisien, seperti memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam investasi pemerintah dan mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Adapun realisasi belanja negara diprediksi hingga 98,2 persen dari APBN 2021 yang senilai Rp 2.700,4 triliun. Dibandingkan tahun 2020, ada pertumbuhan sebesar 4 persen.
Hal ini seiring dengan pertumbuhan belanja pemerintah pusat sebesar 5,3 persen menjadi Rp 1.929,6 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp 770,8 triliun atau tumbuh 1,1 persen.
Kemudian pendapatan negara tumbuh 6,9 persen menjadi Rp 1.760,7 triliun.Pendapatan negara ini meliputi penerimaan kepabeanan dan cukai Rp 224,1 triliun tumbuh 5,2 persen dan PNBP Rp 357,7 triliun tumbuh 4 persen.
"Jadi penerimaan negara kita akan mencapai Rp 1.760,7 triliun, sedikit di atas target APBN. Tentu proyeksi ini sangat bergantung pada proyeksi ekonomi dan COVID-19, terutama nanti akan terlihat di perpajakan," pungkasnya. ( Foto : Sekretariat Kabinet / Penulis : Fitri )
Tags : defisit apbn adalah, apbn surplus adalah, defisit adalah
No comments