Peluang.co.id - Harga grosir Jepang naik 4,9 persen pada Mei 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan peningkatan tahunan terbesa...
Peluang.co.id - Harga grosir Jepang naik 4,9 persen pada Mei 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan peningkatan tahunan terbesar sejak September 2008.
Menurut data, biaya komoditas yang lebih tinggi membuat perusahaan perlahan-lahan bangkit dari dampak pandemi Covid-19.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (10/6), Bank of Japan mencatat bahwa kenaikan indeks harga barang perusahaan (CGPI), memperkiraan pasar untuk kenaikan 4,5 persen dan mengikuti kenaikan 3,8 persen pada bulan April.
"Kenaikan harga komoditas yang mencerminkan pemulihan ekonomi global mendorong harga grosir untuk berbagai macam barang," ujar Shigeru Shimizu, kepala divisi statistik harga BOJ.
"Data menunjukkan perusahaan mulai menanggung kenaikan biaya, meskipun kenaikan harga grosir lebih didorong oleh faktor eksternal daripada permintaan domestik," tambahnya.
Harga minyak dan batu bara melonjak 53,5% pada Mei dari tahun sebelumnya, sementara harga logam non ferrous naik 41,6 persen, karena permintaan AS dan China yang kuat mendorong biaya bahan baku.
Harga kayu dan kayu juga naik 9,7 persen, mencerminkan kekurangan bahan baku dan meningkatnya permintaan di seluruh dunia.
Kenaikan biaya akan menekan margin bagi banyak perusahaan termasuk pengecer yang masih belum pulih dari pembatasan keadaan darurat yang diterapkan untuk mencegah penyebaran pandemi, memudarkan prospek pemulihan ekonomi Jepang yang rapuh. ( Foto : Reuters / Penulis : Fitri )
No comments