Peluang.co.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyampaikan Jabodetabek mengalami kerugian ekonom...
Peluang.co.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyampaikan Jabodetabek mengalami kerugian ekonomi hingga Rp 71,4 triliun per tahun. Hal ini disebabkan oleh kemacetan yang terjadi di Jabodetabek.
Kepala BPTJ Kemenhub Polana B. Pramesti menuturkan kerugian ekonomi ini karena pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menurunnya produktivitas akibat waktu yang dihabiskan selama terjebak macet tersebut.
"Tentu mengakibatkan kerugian ekonomi. Di Jabodetabek akibat kemacetan yang luar biasa terjadi kerugian sebesar Rp 71,4 triliun per tahun, akibat pemborosan waktu dan BBM," tutur Polana dalam acara Skema Pembelian Layanan Buy The Service (BTS), Rabu (28/4).
Pemborosan BBM dalam sehari bisa mencapai 2,2 juta liter pada enam kota metropolitan yang menjadi acuan. Dan untuk waktu yang hilang mencapai 6 juta orang-jam per hari.
Polana menuturkan bahwa alasan dibalik kemacetan ini adalah masyarakat yang masih belum mau menggunakan transportasi umum. Mayoritas masyarakat di Jabodetabek masih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Maka dari itu dengan adanya layanan BTS diharapkan nantinya masyarakat bisa beralih ke transportasi umum daripada pribadi.
BTS sendiri telah beroperasi di 5 kota besar seperti Palembang, Surakarta, Denpasar, Yogyakarta dan Medan. Rencananya BTS akan diperluas pada tahun ini di kota Bogor. ( Sumber : Youtube BPTJ 151 / Sumber Foto : faktapers.id / Penulis : Fitri )
No comments